Jalannya pelatihan promosi dan KIE DPPKB Kutim. Foto: Humas DPPKB Kutim
SANGATTA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) menggelar pelatihan Promosi dan Komunikasi, Informasi, serta Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana dalam rangka mendukung upaya percepatan penurunan angka stunting. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (19/5/2025) hingga Selasa (20/5/2025) ini dipusatkan di ruang rapat Kantor DPPKB Kutim dan diikuti oleh 50 peserta dari Kader Kampung KB, Rumah Data, PIK-R, dan Forum Genre.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, dalam sambutannya saat membuka pelatihan berharap seluruh peserta mampu mengimplementasikan materi yang telah diberikan oleh para narasumber, khususnya terkait dengan publikasi di media elektronik.
“Yang paling penting, saya berharap setelah pelatihan ini, beberapa atau bahkan semua peserta bisa aktif mengisi berbagai fasilitas yang telah kami sediakan di DPPKB,” ungkap Junaidi.

Ia menyoroti pentingnya pemanfaatan Studio Bend Genre, yang menjadi ruang kreatif bagi remaja untuk menyampaikan pesan melalui jalur seni. Menurutnya, pendekatan ini sangat efektif dalam menyosialisasikan program Bangga Kencana maupun isu stunting kepada sesama remaja.
“Dengan media seni, pesan program bisa lebih mudah diterima dan menyentuh kalangan muda. Saya juga berharap ruang multimedia kita dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memproduksi konten edukatif yang bisa diakses kapan saja,” tambahnya.

Dalam pelatihan ini, DPPKB menghadirkan dua narasumber berkompeten, yakni Erwin Febrian Syuhada dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutim yang membimbing dari sisi penulisan karya jurnalistik, serta Rakhmad Maulana Ramadan dari Borneo Creative yang membagikan teknik penggunaan perangkat media secara maksimal untuk mendukung produksi konten.
Ketua panitia pelaksana, Rosmawati Saragih, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam menyampaikan informasi yang efektif dan menarik.
“Tujuannya agar pesan-pesan dari Program Bangga Kencana bisa tersebar lebih luas dan tepat sasaran. Selain itu, peserta juga diberikan bekal teknis dalam membuat konten edukatif yang relevan dengan media masing-masing,” ujar Rosmawati.

Ia menambahkan bahwa dengan pelatihan ini, diharapkan muncul semangat baru di kalangan peserta untuk terus berinovasi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Semoga pelatihan ini menginspirasi kita semua dan menjadi awal dari sinergi yang berkelanjutan dalam upaya menurunkan angka stunting di Kutai Timur,” tutupnya.(*/kopi13)