SANGATTA- Terus bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tentunya berkorelasi pada meningkatnya kebutuhan air bersih bagi warga. Sehubungan hal itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berbenah dalam pengelolaan air bersih di semua daerah kecamatan. Agar semua warga Kutim dapat menikmati fasilitas air bersih.
Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Aji Mirni Mawarni menjelaskan, pihaknya sudah melakukan dialog dan koordinasi dengan pemerintah pusat serta daerah untuk mewujudkan target dimaksud 2017 ini.
“PDAM Kutim untuk tahun ini, melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), PDAM akan melaksanakan kegiatan penanaman pipa induk dan pipa sekunder di daerah Sangatta Selatan,” kata
Demi peningkatan kualtias pula, PDAM sudah melakukan ekspos perhitungan tarif air yang full cost recovery melalui media. Pada 1 Maret 2017 akan melakukan works shop dalam rangka jajak pendapat berkaitan dengan penyesuaian tarif. Berkaitan dengan pelayanan Water Treatment Plant (WTP) Kudungga di Jalan Soekarno Hatta yang menghasilkan 50 liter/detik air bersih, PDAM Kutim melalui WTP Kudungga akan melayani daerah dari Jalan Soekarno Hatta, Kampung Tator, hingga Jalan Dayung dan Polder Ilham Maulana. Sehingga Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kabo bisa melayani dan di fokuskan ke arah Jalan Yos Sudarso, Pendidikan, Sangatta Lama dan daerah Patung Burung. Saat ini PDAM Kutim masih melakukan pemasangan pipa induk untuk menunjang pelayanan air ke arah Patung Burung, Jalan APT Pranoto dan Sangatta Lama. Melalui WTP Kudungga, PDAM akan menambahkan kapasitas produksi 50 liter/detik akan di alirkan untuk pusat perkantoran Bukit Pelangi.
“Rencana, tiga tahun kedepan PDAM berharap jaringan distribusi antara Sangatta Utara dan Sangatta Selatan bisa terinterkoneksi. Untuk saat ini daerah Sangatta Selatan, daerah kecamatan lainnya masih belum dilayani PDAM. Karena belum tersedia pipa air bersih. Akan tetapi di tahun 2017 ini, PDAM sudah mendapatkan kegiatan melalui APBN. Selanjutnya untuk penanaman pipa induk dan pipa sekunder di daerah Sangatta Selatan,” jelasnya.
Aji berharap pemerintah daerah dapat membantu untuk pengamanan air baku diseluruh wilayah sumber air baku yang digunakan PDAM. Salah satunya di Kecamatan Kabun, Sangatta Selatan juga Karangan serta Long Mesangat. Dia mengatakan selama ini ketika kemarau PDAM tidak dapat beroperasi. Bahkan jika intensitas hujan tinggi juga tidak dapat beroperasi, karena banjir. (hms11)