Beranda Kutai Timur Agar Zona Merah Tak Makin Parah – Ini Langkah Pemkab Kutim Antisipasi...

Agar Zona Merah Tak Makin Parah – Ini Langkah Pemkab Kutim Antisipasi COVID-19

1,648 views
0

Bupati Ismunandar memberikan arahan kepada petugas dalam penyemprot disinfektan belum lama ini. (Dok Pro Kutim)

SANGATTA – Masuk kategori zona merah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), sampai hari ini Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyumbang data 21 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 untuk Indonesia. Sebanyak 19 diantaranya masih menjalani perawatan dan 2 lainnya dinyatakan sembuh. Berikutnya kategori OTG atau orang tanpa gejala (OTG) 93 warga, dengan hasil negatif.

“Saat ini di Kutim juga terdapat 450 ODP (orang dalam pemantauan). Total 409 warga sudah selesai dipatau, 41 sisanya masih proses pemantauan,” sebut Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani, belum lama ini.

Selanjutnya melihat status PDP atau pasien dibawah pengawasah berjumlah 41 orang. 21 sebelumnya sudah dinyatakan positif, 11 orang hasilnya negatif dan 9 lainnya masih proses uji laboratorium dan menunggu hasil swab.

Mengantisipasi agar potensi penularan virus yang lazim disebut Corona ini, Pemkab Kutim mulai menambah strategi baru yang lebih konkret. Diantaranya segera memberikan sanksi tegas kepada masyarakat ataupun pendatang yang melanggar protokol kesehatan. Kendati saat ini masih mengedepankan sisi kemanusiaan sambil menunggu kesepakatan mengenai sanksi apa yang tepat diberikan.

Pendatang yang memasuki area Kutim juga sudah tak lagi bebas. Sebab sekarang mulai diwajibkan untuk melakukan karantina atau isolasi mandiri, khususnya pendatang yang berasal dari zona merah. Masyarakat kepada paguyuban masing-masing di Kutim diminta jujur apabila merasa berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sehingga mudah dilakukan pengawasan agar COVID-19 tak meluas. Social dan physical distancing juga terus digaungkan. Bahkan apabila tidak mematuhi aturan ini, maka aparat yang berwenang akan bertindak langsung dilapangan. Warga Kutim saat ini sudah diminta dengan tegas untuk tak pulang kampung atau mudik lebaran Idul Fitri.

Mendukung kebijakan ini, Pemkab mulai melakukan pengawasan ketat di tiga pintu masuk utama perbatasan kabupaten. Seperti di sekitar Patung Burung Jalan Poros Bontang-Sangatta, Pos di Kilometer 32 antara Kecamatan Batu Ampar, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Muara Wahau dan Long Mesangat. Serta jalan di Desa Miau Kecamatan Kongbeng yang berbatasan dengan Berau.

Upaya lain yang terus dilakukan oleh Pemkab Kutim melibatkan seluruh stakeholder adalah menjaga warganya agar tetap tenang. Tidak langsung mempercayai berita yang beredar tentang perkembangan COVID-19. Menghindari hoax atau berita bohong. Sebab kabar yang meresahkan bisa saja mengganggu pola pikir, sehingga pada akhirnya malah bisa meningkatkan stress dan menurunkan sistem imun.

“Saat ini yang paling penting adalah mematuhi imbauan pemerintah. Lebih aman di rumah saja dan dengan kesadaran tinggi mematuhi protokol kesehatan terkait COVID-19. Utamakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), senantiasa mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan aktivitas,” tegas Bupati Kutim H Ismunandar dalam setiap kesempatan.

Selalu mengenakan masker jika memang terpaksa keluar rumah. Menjaga kesehatan dengan berolahraga dan makan makanan bergizi dan beberapa hal pencegahan lainnya. Sebelum ini, Pemkab telah rutin melaksanakan kegiatan pencegahan. Seperti penyemprotan disinfektan, membuat fasilitas tempat cuci tangan di beberapa titik. Membagi masker hingga pembagian sembako bagi warga terdampak COVID-19. Masyarakat sesuai golongan yang di sepakati juga menerima penggratisan biaya tagihan air bersih PDAM dan dilanjutkan dengan subsidi ratusan ribu.

Pihak swasta hingga organisasi juga menunjukkan aksi solidaritas menyalurkan sejumlah bantuan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kutim. Pemerintah telah berupaya, perusahaan, organisasi juga berpartisipasi melakukan segala upaya pencegahan penanggulangan virus Corona. Saat ini kesadaran dan doa masyarakat juga dibutuhkan agar COVID-19 segera sirna. (hms3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini