Beranda Kutai Timur KLHK Apresiasi Kutim, Sebagai Daerah Penghasil Bahan Baku Berlimpah Immune Booster

KLHK Apresiasi Kutim, Sebagai Daerah Penghasil Bahan Baku Berlimpah Immune Booster

501 views
0

Kepala Bappeda Kutim Edward Azran (depan dua dari kanan) dalam momen serah terima masker dan Immune Booster dengan KLHK. Foto: ist

SANGATTA – Baru-baru ini, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dinobatkan sebagai daerah penghasil bahan baku berlimpah pembuatan jamu Immune Booster (multivitamin). Yaitu berasal dari Desa Penyelamat Areal Berhutan di Area Penggunaan Lain (APL) yaitu Desa Saka, Sempayau dan Batu Lepoq. Penyematan predikat tersebut sebelumnya di rekomendasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Jakarta bekerja sama dengan Laboratorium Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Hal inipun lantas diapresiasi Kepala Bappeda Kutim DR Edward Azran yang menghadiri serah terima apresiasi dan masker sebanyak 1.000 buah dari Sekditjen PKTL selaku National Project Director KalFor Project kepada Dirjen PKTL KLHK, Senin (8/6/2020). 

Kegiatan yang berlangsung dalam rapat meeting via zoom di tengah pandemi COVID-19 ini turut disaksikan langsung oleh Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK Sigit Hardwinarto dan Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Kaltim Amrullah.

Menurut Edward, beberapa hal yang diperlukan saat ini adalah dukungan untuk mengembangkan, agar lebih dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. 

“Ke depan, banyak potensi serupa Kutim yang dapat dikembangkan. Pengetahuan dan kearifan masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam, lingkungan. Khususnya hutan ini perlu dihubungkan dengan para ilmuan yang memang memiliki kepakaran pada bidang-bidang tertentu,” bebernya.

Misalnya pemanfaatan untuk imunitas tubuh. Selanjutnya ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK yang melalui KalFor Project telah membantu dan memfasilitasi masyarakat desa di Kutim.

Senada, Kadishut Kaltim Amrullah menyampaikan penghargaan kepada Dirjen PKTL KLHK dan UNDP yang melalui KalFor telah menyusun baseline Kondisi Hutan di APL di Kutim.  Memberikan informasi lengkap tentang luasan, potensi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. 

“Manfaat dari hasil yang disusun tersebut adalah pemerintah daerah dapat menyusun berbagai rencana kegiatan yang akurat dan tepat. Salah satunya kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Dari kombinasi informasi potensi sumberdaya hutan yang ada di APL Kutim dan kondisi krisis karena COVID-19. Selanjutnya KLHK bekerjasama dengan UNDP Indonesia melalui Proyek KalFor berinisiatif untuk mendorong implementasi strategi insentif bagi Kelompok Masyarakat pengelola areal berhutan di APL. Bentuk insentif yang menjadi salah satu strategi perlindungan areal berhutan di APL untuk tingkat desa ini, akan langsung bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diarahkan pula untuk berkontribusi langsung pada penekanan penyebaran COVID-19. 

“Melalui peningkatan imunitas tubuh yang bahan bakunya bersumber dari potensi produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di desa-desa dimana kelompok masyarakat yang melindungi hutan di APL tersebut berada,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen PKTL Sigit Hardwinarto menyampaikan bahwa potensi sumber daya alam dan hutan yang ada di desa-desa, berdampingan dengan areal berhutan di APL tersebut diketahui berpotensi untuk dikembangkan sebagai bagian dari peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Salah satu potensi HHBK yang dapat dikembangkan adalah berbagai tumbuhan yang ada bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat atau penunjang kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan obat ini digunakan oleh masyarakat desa yang bermukim di dalam atau sekitar hutan untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang diderita ataupun yang berhubungan kesehatan. Pemanfaatan tersebut dilakukan secara turun temurun karena mempercayai dan meyakini kebenaran manfaatnya. 

“Cara pemanfaatan tumbuhan tersebut ditentukan oleh kebudayaan setempat sebagai pengetahuan yang diyakini serta menjadi sumber sistem nilai bagi kepercayaan mereka,” tutupnya. (hms13/hms3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini