Suasana Expo Pangan Nusantara (foto IST )
SANGATTA – Pesona pisang kepok Grecek asal Kaubun kini semakin memesona, seperti di masa kejayaannya belasan tahun silam. Betapa tidak, melalui promosi-promosi kelas nasional saja, pisang dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sanggup menarik minat para pembeli potensial. Seperti saat mengikuti Expo Pangan Nusantara (EPN) Kementerian Pertanian di Bandung, 25-28 November 2021 lalu.
Berpromosi bersama 26 Provinsi seluruh Indonesia, di Cihampelas Walk melengkapi stan pameran Pemprov Kaltim, pisang kepok Grecek Kutim dilirik pasar global. Bahkan rencana kerjasama terjalin dengan tiga perusahaan dan pembeli dari Jakarta dan Bandung. Dengan nilai transaksi fantastis mencapai Rp 19,8 miliar.
“Salah satu produsen (adalah) keripik pisang ZAHANA yang sudah cukup dikenal di kota Bandung,” ucap Priyanto, Ketua Koperasi Taruna Bina Mandiri Kaubun, Jumat,(3/12/2021).
Priyanto setelah kembali dari Bandung menjelaskan, kerjasama tersebut terjalin saat pihaknya promosi mewakili Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kaltim. Rincian transaksi yang akan terjadi yaitu pertama Rp 200 juta per bulan. Setiap bulannya, pengiriman pisang mencapai 18 ton atau sekitar 12.500 sisir pisang. Kemudian sebuah perusahaan pengepul pisang lainnya di kota yang sama akan membeli 26.000 sisir per bulan. Dengan kontrak durasi 2 tahun senilai Rp 325 juta setiap bulan.
“Selanjutnya perusahan asal Jakarta juga meminta dipasok sebanyak 50 ton per bulan dengan kontrak dua tahun senilai Rp 300 juta per bulan,” imbuhnya.
Sehingga apabila diakumulasi dari total kerjasama tiga pembeli tersebut adalah senilai Rp 825 juta per bulan. Perhitungan dua tahun kontrak nilainya menjadi Rp19,8 miliar.
“Kita (mewakili Kaltim) juga mendapatkan juara satu sekaligus rekor dengan nilai transaksi tertinggi selama pameran,” tutupnya. (hms8/hms3)
