Beranda Entertainment GMNI Mitra Strategis dan Agen Penyeimbang Pembangunan

GMNI Mitra Strategis dan Agen Penyeimbang Pembangunan

404 views
0

Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang saat menghadiri Konferensi Cabang VII DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kutim di ruang Meranti, Kantor  Bupati. Foto: Vian Pro Kutim

SANGATTA- Pemkab Kutim tidak pernah menutup diri dan siap menerima masukan, kritik dan saran dari seluruh elemen masyarakat. Termasuk dari organisasi kepemudaan dan mahasiswa dalam berkontribusi membangun negeri ini. Pun demikian, pemerintah memberi ruang yang seluas-luasnya untuk bersama bersinergi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Dalam proses pembangunan, pemerintah butuh agen penyeimbang, ‘check and balance’ dan mitra strategis. Agar dalam mengambil kebijakan tidak keluar dari koridor atau menyimpang dari program yang telah ditetapkan,” kata Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang saat menghadiri Konferensi Cabang VII DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kutim di ruang Meranti, Kantor  Bupati, Jumat (18/2/2022) siang.

Kasmidi mengatakan, mahasiswa yang punya idealisme, selain memberikan kritik atau masukan tentu harus pula memberikan solusi atas sebuah persoalan. Jika terjadi kekeliruan maka segera bisa diperbaiki. Dia menambahkan bahwa gerakan mahasiswa dan kepemudaan adalah lokomotif pembangunan. Selama ini GMNI sudah banyak memberikan warna, pemikiran atau kontribusi dalam perjalanan perjuangan dan pembangunan bangsa. 

“Saya sebagai orang muda sudah pernah bergabung di beberapa organisasi. Dari pengalaman berorganisasi inilah, saya mendapatkan banyak hal berharga dalam peningkatan kualitas diri. Saya mengajak semua generasi muda untuk bergabung dalam sebuah organisasi, jangan ketinggalan,” katanya. 

Wabup berharap Konferensi Cabang VII DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kutim sukses. Kemudian bisa memberikan kontribusi positif bagi daerah.

Sebelumnya Sekjen DPP GMNI, Ageng  Dendi Setiawan yang membuka kegiatan Konferensi Cabang VII ini secara virtual (online) menyatakan, kehadiran GMNI harus mampu memberikan asas manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. 

“Sebagai sebuah gerakan mahasiswa berbasis kerakyatan, GMNI harus peka dan responsif dengan kondisi terkini seperti keadaan pandemi, bencana alam dan lainnya,” sebutnya.

Konferensi ini, jangan hanya sekedar kegiatan formalitas untuk menyusun struktur organisasi yang baru. Tetapi lebih dari itu, harus mampu mengedukasi masyarakat di sekitarnya. Dalam melaksanakan organisasi, jangan lagi menggunakan pola-pola konvensional, tetapi harus mampu memanfaatkan akses digital. Dendi menambahkan pindahnya ibukota ke Kaltim jangan membuat larut dalam euforia, namun justru harus menangkap peluang tersebut untuk bisa berkompetisi dengan generasi muda yang lain dalam mengisi pembangunan. 

Sementara itu, Ketua Panitia Konferensi Cabang VII GMNI Kutim, Fransiskus Rahman menjelaskan, kegiatan ini berlangsung sehari dengan agenda pembentukan kepengurusan yang baru periode 2022-2024. Serta penyusunan program kerja. 

“Proses pemilihan calon ketua dimulai dari sidang pleno dengan agenda menerima usulan dari  7 komisariat yang ada di GMNI, berasal dari 6  komisariat STIPER Kutim dan STIE Nusantara Sangatta. Dari hasil sidang pleno tersebut, kemudian menghasilkan 2 kandidat yang bersaing menjadi ketua dalam sidang paripurna, ” jelas Rahman. (kopi4/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini