Polres Kutim gelar apel pasukan pelaksanaan Ops Zebra Mahakam 2022.Foto: Wahyu Yuli/Pro Kutim
SANGATTA- Kepolisian Resort Kutai Timur (Polres Kutim) menggelar apel pasukan pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2022. Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Kutim AKBP Anggoro Wicaksono di halaman Mapolres Kutim, Senin (3/10/2022).
Kegiatan ini turut dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Danlanal Sangatta Letkol (P) Laut Sodikin, perwakilan Forkopimda, Jasa Raharja serta diikuti oleh sejumlah personel dari Polres Kutim, Kodim 0909 Kutim, Dishub, serta Satpol PP.
Dalam arahannya, Anggoro mengatakan, apel kali ini digelar bertujuan untuk mengetahui kesiapan personel maupun materil guna mendukung pelaksanaan selama Operasi Zebra Mahakam 2022 yang di jadwalkan akan berlangsung selama 14 hari mulai tanggal 3-16 Oktober 2022.
“Ini merupakan operasi kepolisian ke wilayahan yang digelar secara serentak seluruh Indonesia dengan mengambil tema tertib berlalu-lintas guna mewujudkan Kamseltibcarlantas yang presisi, ” ucap Kapolres.
Kemudian, Operasi Zebra Mahakam 2022 kali ini juga diarahkan sebagai upaya untuk cipta kondisi jelang Natal 2022 dan tahun baru 2023 pada masa pandemi COVID-19 yang bertujuan untuk menurunkan angka fatalitas korban laka lantas serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan kali ini dapat mendorong tercapainya operasi yang kita laksanakan. Saya harap masing-masing Kasatgaa membuat perencanaan secara matang,” terangnya.
Kapolres membeberkan ada tujuh pelanggaran prioritas yang akan dilaksanakan pada operasi kali ini seperti penggunaan alat komunikasi (handphone) saat berkendara, pengemudi di bawah umur hingga penumpang sepeda motor lebih dari satu orang, pengendara tidak menggunakan helm SNI dan safety belt, melawan arus, melewati batas kecepatan serta pengemudi dengan pengaruh alkohol.
Di akhir sambutan, Anggoro Wicaksono yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Berau menekankan agar kegiatan operasi kali ini bisa dilaksanakan dengan serius dan sepenuh hati, yang tidak berorientasi pada Gakum Lantasitilang. Namun perbanyak kegiatan preemtif dan preventif berupa tindakan simpatik dan humanis kepada masyarakat.
“Laksanakan edukasi kepada masyarakat guna membangun serta membudayakan keselamatan menjadi bagian dari kebutuhan dan laksanakan secara profesional, proporsional dan prosedural,” pungkasnya.(kopi6/kopi13)
