Beranda Kutai Timur DPPKB dan TPPS Kutim Bakal Kembali Turun Lapangan – Dorong Gerakan “Cap...

DPPKB dan TPPS Kutim Bakal Kembali Turun Lapangan – Dorong Gerakan “Cap Jempol Stop Stunting”, Tekan Angka Gizi Buruk

120 views
0

SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) bersiap menggelar kunjungan kerja ke Kecamatan Sangatta Selatan dan Teluk Pandan, mendorong program “Cap Jempol Stop Stunting”, sebuah inisiatif besar untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerah tersebut.

Pada Jumat, 7 Februari 2025, TPPS Kutim akan turun langsung ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat, menyalurkan bantuan gizi, serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa. Kunjungan ini menjadi bagian dari strategi terintegrasi pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan besar di berbagai wilayah Indonesia.

Tim akan memulai perjalanan dari Kecamatan Sangatta Utara di pagi hari, menuju titik-titik lokasi prioritas yang telah ditetapkan. Sejumlah desa yang menjadi fokus intervensi adalah Kampung Palet RT 03 di Desa Sangatta Selatan dan RT 25 Gang BPD di Desa Singa Geweh.

Di dua lokasi tersebut, kader kesehatan akan melakukan penimbangan, pengukuran, serta edukasi gizi bagi keluarga berisiko stunting (KRS). Tak hanya itu, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) juga akan disalurkan sebagai langkah intervensi dini guna meningkatkan asupan gizi anak-anak yang mengalami keterlambatan pertumbuhan.

Selain kunjungan ke desa-desa, tim akan mengadakan pertemuan resmi di Kantor Camat Sangatta Selatan. Berbagai pihak akan membahas strategi dan program unggulan dalam penanganan stunting. Dalam pertemuan ini, Baznas juga akan menyerahkan bantuan gizi bagi 10 keluarga, serta ada pendistribusian perlengkapan penunjang kerja bagi petugas lapangan, seperti banner edukasi dan buku panduan promosi kesehatan.

Setelah rangkaian kegiatan di Kecamatan Sangatta Selatan, rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Teluk Pandan pada siang hingga sore hari. Kegiatan serupa akan dilaksanakan di wilayah ini, termasuk penyaluran PMT di sepanjang Jalan Poros Sangatta-Bontang dan pertemuan koordinasi dengan pemerintah kecamatan.

Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi yang turut serta dalam kunjungan ini menegaskan bahwa pencegahan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi membutuhkan sinergi lintas sektor.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak hanya bantuan yang diberikan, tetapi juga kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang cukup bagi anak-anak mereka,” ujarnya.

Selain pendekatan berbasis edukasi dan bantuan gizi, program ini juga sejalan dengan 50 program unggulan prioritas yang berhubungan dengan percepatan penurunan stunting, yang nantinya akan terus dipantau perkembangannya secara berkala.

Dengan adanya gerakan “Cap Jempol Stop Stunting”, Pemkab Kutim berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan. Keberhasilan program ini akan menjadi tolok ukur efektivitas strategi yang diterapkan, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani permasalahan gizi buruk di Indonesia. Masyarakat di Kecamatan Sangatta Selatan dan Teluk Pandan diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, demi mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini