Wakil Bupati Mahyunadi bersama GAM dan Indexim berkoordinasi untuk pembangunan sementara pengganti Jembatan Tundano. Foto: Miftah/Pro Kutim
KAUBUN – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bergerak cepat menanggapi kebutuhan infrastruktur di Kecamatan Kaubun dengan melakukan peninjauan langsung terhadap rencana pembangunan sementara di Desa Bumi Rapak yang akan digunakan oleh warga setempat untuk menggantikan Jembatan Tundano yang kondisinya tidak layak. Peninjauan ini dipimpin oleh Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, pada Kamis (15/5/2025), didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans), serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).
Jembatan sementara ini dirancang untuk dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan diharapkan dapat selesai dalam waktu maksimal satu bulan. Pembangunan jembatan ini menjadi langkah strategis untuk menjaga kelancaran aktivitas warga, khususnya dalam distribusi hasil pertanian dan akses pendidikan, sebelum dilakukan perbaikan jembatan permanen yang dijadwalkan pada tahun depan.

Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menjelaskan bahwa jembatan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat yang harus segera diperbaiki agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari warga.
“Jembatan ini sangat penting, terutama bagi distribusi hasil pertanian dan akses ke sekolah. Oleh karena itu, pembangunan jembatan sementara ini kami jadikan prioritas,” ujar Mahyunadi saat meninjau lokasi.
Proyek ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Daerah dan pihak swasta, yakni PT GAM dan PT Indexim, yang berkomitmen untuk membantu dalam proses pembangunan secara gotong-royong. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan jembatan sementara sehingga warga bisa segera merasakan manfaatnya.

Selain menjadi solusi jangka pendek, pembangunan jembatan sementara ini juga diharapkan menjadi simbol kuatnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam membangun daerah. Pemerintah Kutai Timur berharap proyek ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup dan mendukung perekonomian lokal.
“Pembangunan jembatan sementara ini adalah contoh nyata bagaimana kerja sama lintas sektor dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus melanjutkan proyek ini hingga tuntas,” kata Mahyunadi.
Dalam proses pembangunan jembatan sementara, Kepala Desa Bumi Rapak, yang juga hadir dalam peninjauan, ditunjuk sebagai koordinator lapangan. Kepala desa bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran proyek di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Sementara itu, Camat Kaubun berperan sebagai narahubung utama antara warga dan pihak pemerintah serta perusahaan yang terlibat.

“Dengan adanya koordinasi yang baik antara semua pihak, kami berharap jembatan sementara ini dapat segera rampung dan memberikan solusi bagi warga,” ujar Camat Kaubun Saprani, yang turut hadir dalam peninjauan.
Dengan adanya pembangunan jembatan sementara, diharapkan aktivitas warga, terutama di sektor pertanian dan pendidikan, dapat berjalan lancar. Pemerintah Kutai Timur pun memastikan bahwa jembatan permanen akan segera dibangun tahun depan, sebagai solusi jangka panjang untuk akses yang lebih aman dan lebih baik.(kopi8/kopi13/kopi3)