Beranda Kutai Timur Kutim Tuan Rumah Hari dan Bulan Menggambar Nasional 2025 – Ratusan Pelajar...

Kutim Tuan Rumah Hari dan Bulan Menggambar Nasional 2025 – Ratusan Pelajar dan Seniman Kaltim Unjuk Karya di Atas Kanvas

196 views
0

Foto Ist

SANGATTA- Suasana Minggu (18/5/2025) pagi di kawasan Lamin Taman Pintar Malahayati, Bukit Pelangi, Sangatta Utara, tampak tak seperti biasanya. Deretan kanvas terbentang sejauh 15 meter. Puluhan pelajar berseragam dan para seniman dari berbagai kota di Kalimantan Timur (Kaltim) membungkuk, menggurat, dan menorehkan warna di atas bentangan kain putih. Di sinilah Kutai Timur (Kutim) menorehkan sejarah, menjadi tuan rumah Hari dan Bulan Menggambar Nasional 2025 tingkat Kaltim.

Dengan mengangkat tema “Indonesia Menggambar, Menggambar Indonesia”, kegiatan ini bukan sekadar perayaan seni rupa, tetapi juga menjadi ruang temu ekspresi dan edukasi lintas generasi, antara pelajar, seniman, hingga pemerintahan daerah.

Acara yang digelar sejak pukul 08.00 hingga 12.00 Wita ini merupakan kolaborasi lintas komunitas dan institusi. Komunitas Perupa Sangatta (K-Plus) dan Komunitas Borneo Enggang Drawing Art (K-Beda) menjadi penggagas utama, dibantu dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) PT Kaltim Prima Coal (KPC), Hotel Royal Victoria (HRV) Sangatta, PT Hexindo, dan PT PAMA Site KPC.

“Kegiatan ini kami rancang untuk membangun semangat menggambar sebagai bagian dari pembangunan karakter dan kreativitas anak-anak muda Kutim,” ujar Widiatmoko, koordinator kegiatan yang akrab disapa Moko.

Ia menambahkan, kegiatan ini telah mengantongi restu langsung dari Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, sejak audiensi pada 9 April 2025 lalu. Menurut Moko, Bupati bahkan memberikan dukungan moril agar K-Plus dan seniman Kutim terus maju dan aktif mempromosikan seni rupa sebagai bagian dari kekuatan budaya daerah.

“Beliau menitip pesan agar komunitas pelukis terus menjadi pelopor gerakan seni yang mampu mengenalkan identitas lokal ke khalayak luas,” ungkapnya.

Kegiatan yang dikemas dalam semangat edukatif dan partisipatif ini juga melibatkan lima sekolah di Sangatta, yakni SMPN 1 Sangatta Utara, SMP Mambaul Ulum, SMAN 1 Sangatta Selatan, SMAN 2 Sangatta Utara, dan SMKN 1 Sangatta Utara. Para pelajar mengikuti workshop seni dan sesi menggambar massal, membaur bersama para pelukis profesional dari Kutai Timur, Bontang, Samarinda, dan Balikpapan.

Di antara aktivitas utama yang menjadi perhatian pengunjung adalah Pameran Gambar Media Tameng, yang menampilkan 20 karya lukis dari 14 seniman Kaltim. Karya-karya ini dipajang secara tematik, dengan gaya yang beragam. Dari realis hingga ekspresionis, dari yang kontemplatif hingga yang menggugah imajinasi sosial.

Nama-nama pelukis seperti Agnes Uchiyana Rindi, Agus Sulisyanto, Alif Rizqan, Arief Hidayatullah, Dharmawan Budut, Dwi Ariyanto, I Putu Yandi, Mintosari, Nurfadilah, Rohmad Taufiq, S Cetta F, S Widiatmoko, Surya Dharma, dan Sutrisno menjadi representasi warna-warni seni rupa Kaltim yang hadir dalam ruang yang sama.

Menurut Ketua K-Plus Sangatta Dharmawan Budut penyelenggaraan kegiatan ini bukan sekadar selebrasi. Melainkan sebagai ruang pembinaan.

“Kami ingin menjaring dan membina bibit unggul dalam bidang seni lukis. Mereka inilah nantinya yang akan mengangkat nama Kutai Timur di panggung nasional,” ucapnya penuh keyakinan.

Pameran ini menjadi saksi, bagaimana seniman dari berbagai kota dapat berkumpul tanpa sekat, menyatukan garis dan warna dalam bingkai Indonesia. Dari lukisan-lukisan di atas tameng kayu, tampak narasi tentang alam, manusia, hingga keresahan sosial, yang semuanya berangkat dari perspektif lokal.

Kegiatan menggambar massal di kanvas sepanjang 15 meter juga menjadi simbol dari narasi kolektif tersebut. Setiap goresan di atasnya menjadi bagian dari cerita bersama. Tentang Kutai Timur yang menghargai kreativitas, membina talenta muda, dan menjadi rumah bagi para seniman.

Keberhasilan Kutim sebagai tuan rumah Hari dan Bulan Menggambar Nasional 2025 bukanlah akhir dari sebuah acara, melainkan langkah awal menuju penguatan seni budaya sebagai kekuatan daerah. Dalam balutan warna dan komposisi, Sangatta bukan hanya menjadi tempat menggambar, tapi juga tempat membingkai masa depan. (*/kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini