Beranda Sosial & Kesehatan Lansia Harus Tetap Produktif – Jaga Stamina Dengan Aktivitas Kecil

Lansia Harus Tetap Produktif – Jaga Stamina Dengan Aktivitas Kecil

243 views
0

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Pemkab Kutim H Rupiansyah saat memberikan arahan dalam peringatan hari Lansia, diruang Meranti, Kantor Bupati (Foto: Wak Hedir Humas)

SANGATTA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) H Rupiansyah mengatakan, meski sudah memasuki lanjut usia (Lansia) tidak dijadikan  alasan untuk tidak produktif. Artinya, jangan berhenti belajar, harus menimbah ilmu pengatahuan dan minimal melakukan aktifitas-akfitas kecil agar stamina tetap terjaga. Hal itu itu diungkapkan Rupiansyah, saat  mewakili Bupati yang berhalangan hadir karena tugas kedinasan, diperingatan hari Lansia ke 23 tahun, diruang Meranti, Kantor Bupati, Pusat Perkantoran Pemkab Kutim, Selasa (2/7/2019).

“Sebagai Lansia, kita bersyukur karena sudah melewati beberapa fase, mulai dari balita, remaja, dewasa dan lansia. Artinya Alhamdulillah, kita diberikan umur panjang. Diusia lansia jangan berpikir untuk berhenti atau beristrihat, kita hidup perlu ilmu pengatahuan. Jadi tanpa ilmu, kita akan susah menjalani kehidupan ini. Makannya diusia lansia ini, kita jangan berhenti untuk membaca,” tutur Rupiansyah yang mengakui tinggal dua bulan lagi dirinya pun memasuki usia lanjut ini.

Diusia lansia ini, lanjut Rupiansyah, minimal masih berupaya untuk produktif. Produktif dalam arti melakukan aktifitas –aktifitas fisik, untuk menjaga jasmani, menjaga raga, menjaga hati. Sehat jasmani dan rohani itu penting, karena kalo orang sehat menunjukkan ada sesuatu yang luar biasa pada sesorang tersebut. Sebagai kepedulian terhadap Lansia, sambung Rupiansyah, Dinsos bisa koordinasi dengan Baznas untuk mengelola dana-dana yang mungkin mengendap di Masjid-Masjid.

“Dana zakat mal sebaiknya tidak banyak mengendap dimasjid-masjid, namun lebih bermanfaat diberikan orang-orang yang membutuhkan. Karena memang itu hak mereka, seperti kaum dhuafa, pengurus masjid dan sebagainya harus disalurkan,” imbuhnya.

Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli sembako, seperti beras di petani-petani, sehingga terjadi perputaran ekonomi dan bisa memberdayakan. Di Kutim ada kurang lebih 6000 Lansia, yang perlu mendapat perhatian kurang lebih 5000an, sisannya mampu secara ekonomi atau mandiri.  

Dalam kesemptan itu, Asisteen Ekbang berpesan, kepada ratusan Lansia yang hadir agar perbanyak ibadah, silahturahmi, karna perjalanan hidup di dunia sifatnya hanya sementara. Kepada Dinas Sosial, agar melanjutkan program ini, koordinasi dengan pihak terkait, seperti Bazanas, pengurus-pengurus masjid dan jika ada dana-dana yang mengendap lebih baik dimanfaatkan dan disusun programnya. (hms15)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here