Wapres KH Ma’ruf Amin saat menyampaikan arahan dalam Muktamar DDI XXII disaksikan ribuan peserta yang hadir. Foto: Irfan/Pro Kutim
SAMARINDA- Muktamar Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI) XXII/2022 dibuka Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin secara daring, Selasa (22/2/2022). Peserta mukhtamar dari Kaltim mengikuti kegiatan dari Auditorium 22 Dzulhijjah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Jalan HAM Rifaddin, Samarinda.
Hadir dalam acara ini, Gubernur Kaltim yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Muhammad Kurniawan beserta segenap Anggota FKPD Kaltim, para Bupati dan Wali Kota se-Kaltim, serta segenap Majelis Syuyukh dan Pengurus Besar (PB) dan PD DDI kabupaten/kota. Dari Kutim diwakili Ketua PD DDI Kutim Andi Abdul Rahman. Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, serta Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas.
Wapres KH Ma’ruf Amin saat membuka gelaran Muktamar XXII via dalam jaringan (jaringan) Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden meminta DDI sebagai organisasi keagamaan harus menjadi penentu arah perubahan sosial di Tanah Air. Karena kapasitas dan jangkauannya yang luas di masyarakat. Seperti halnya DDI dengan cabang di 17 provinsi, puluhan pondok pesantren, ribuan madrasah dan 12 perguruan tinggi di berbagai daerah. Membuatnya memiliki pengaruh kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

“DDI terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Melalui semua institusi pendidikan di bawah naungannya, saya minta DDI dapat menjadi mitra pemerintah untuk terus memperbaiki mutu pendidikan bagi generasi penerus bangsa,” terangnya.
Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa pengembangan SDM unggul saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah. Karena SDM unggul merupakan kunci untuk mewujudkan visi Indonesia maju. Sedangkan mutu SDM, menurutnya ditentukan oleh pendidikan dan karakter yang kuat.
“Harus kita akui, kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia. Pekerjaan ini menuntut kolaborasi banyak pihak, termasuk organisasi masyarakat di bidang keagamaan seperti DDI,” ujarnya.
Ketua Umum Pengurus Besar DDI Andi Syamsul Bahri juga turut menyampaikan sambutan singkatnya bahwa DDI merupakan organisasi masyarakat Islam yang bergerak dalam bidang pendidikan dan dakwah. Sejauh ini, lanjut Andi, DDI menjadi salah satu ormas yang tidak pernah bermasalah baik dengan masyarakat maupun pemerintah.
“Organisasi ini berjalan sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada, dan Alhamdulillah sekarang sedang ingin melangkah ke depan dengan starting point dari muktamar ini,” tuturnya. (kopi13/kopi3)