Beranda Kutai Timur Terpilih Jadi Lokasi Bhayangkara Over Land Kutim, Danau Sapan Siap Berbenah

Terpilih Jadi Lokasi Bhayangkara Over Land Kutim, Danau Sapan Siap Berbenah

653 views
0

Eksotisnya Danau Sapan di Desa Tadoan di Kecamatan Sandaran saat pagi. Insert: Camat Sandaran Tri Sukadar. Foto: Irfan/Pro Kutim

SANDARAN – Camat Sandaran Tri Sukadar menegaskan tidak menyangka jika Danau Sapan Desa Tadoan di Kecamatan Sandaran menjadi lokasi terpilihnya gelaran perdana ajang olahraga otomotif offroad dalam Bhayangkara Over Land Kutim 2022. Ia pun menyambut dengan rasa percaya diri tinggi jika daerahnya memang layak untuk didatangi para wisatawan karena memang potensi objek wisata di Sandaran tidak kalah mentereng dengan daerah lain karena danau ini terbentuk secara alami dan dikelilingi hutan-hutan lebat khas Borneo.

“Sebelumnya pihak panitia pelaksana (panpel) memang sudah mengabari saya akan membuat event dan salah satunya dengan mendatangi lokasi Danau Sapan. Saya pun langsung mengiyakan karena ini momen yang sangat pas dan ke depannya sangat bermanfaat buat Danau Sapan go publik dan terdengar hingga ke luar sekaligus mengenal akses jalan lebih lancar untuk menuju perbatasan Berau,” tegasnya ditemui Pro Kutim, Sabtu (11/6/2022) lalu.

Lebih jauh Tri sapaan akrabnya, kedatangan para offroader ke Sandaran tentunya sangat mengangkat perekonomian bagi masyarakat khususnya Desa Tadoan.

“Sebagian besar masyarakat Tadoan yang berjumlah 150 kepala keluarga (KK) dengan suku dayak basaf dan lainya sangat senang didatangi para offroader dan ini tentunya menambah mereka bersemangat wisata daerahnya kedatangan wisatawan. Tentunya jika ada event selanjutnya seperti family gathering bisa digelar oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Sandaran akan menambah pendapatan desa dengan berjualan di area Danau Sapan,” urainya.

Kemudian untuk mengembangkan Danau Sapan ini lebih bergeliat, Tri juga sudah mengarahkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Tadoan terus berkoordinasi dengan Bumdes dalam pengelolaan potensi wisata Danau Sapan dengan konsep baru salah satunya meningkatkan infrastruktur Danau Sapan.

“Kita memang ke depannya akan lebih fokus memperluas dengan mengembangkan sarana dan prasarana infrastruktur yakni seperti dibangunnya homestay di sekitar area Danau. Untuk sementara luas Danau Sapan ada 2 hektare, namun ke depannya akan dikembangkan dengan luasan 10 hektare. Nantinya kami juga melibatkan pihak ketiga untuk bisa diajak kerja sama untuk mendesain master plannya serta bagaimana pengembangan promosi ke depannya,” terangnya.

Ditambahkan Tri, dalam waktu ke depan di lokasi Danau Sapan akan terus dimanfaatkan menjadi lokasi event. Seperti dalam waktu dekat pada Agustus mendatang akan digelar lomba-lomba seperti lomba sumpit, gasing, balapan perahu hingga lainnya. Ini momen yang juga tidak kalah menarik untuk digaungkan.

Selanjutnya Tri juga menambahkan bagi siapa saja wisatawan yang hendak menuju Danau Sapan tetap ekstra hati-hati, pasalnya lokasi menuju area objek wisata melalui jalur hauling (logging) perkayuan. Namun dirinya tetap melakukan pendekatan ke perusahaan, jika ada event di Danau Sapan pada hari tertentu untuk mengoffkan kegiatan produksi truk logging yang melintasi jalan.

Sekilas, searah singkat Danau Sapan ini yakni awalnya adalah aliran sungai. Nama sapan diambil dari nama ikan sapan yang hidup di dalam danau. Ikannya sangat mirip bandeng dan banyak durinya, namun tetap bisa dimakan. Dulu masyarakat sekitar yakni Desa Tadoan sebagian besar bermata pencaharian petani maka sungai ini dibendung dan bendungannya dilarikan ke irigasi. Nah, hasil bendungan ini akhirnya meluas menjadi sebuah kolam dan menjadi danau dan akhirnya ada inisiatif dari kades setempat dibuat menjadi proyek danau.

“Maka dibangunlah fasilitas pembangunan seperti jembatan gertak ulin hingga gazebo serta fasilitas MCK hingga lainnya,” ulasnya.

Soal infrastruktur di Desa Tadoan sudah cukup bagus dengan listrik 24 jam menyala dengan adanya jaringan PLTS yang dibangun oleh Kementerian ESDM pada 2021 lalu. Untuk air bersih aman, karena warga sekitar memanfaatkan mata air danau untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara, untuk jalan masih proses semenisasi 2 jalur, sementara 1 jalur masih dalam proses pembangunan.(kopi13)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini