Pelajar yang hadir untuk mengikuti Seminar Remaja. Foto: Adi Sagaria Pro Kutim
SANGATTA – Puncak peringatan Hari AIDS sedunia di Kutim ditandai dengan pelaksanaan sosialisasi tentang kesehatan. Sosialisasi digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Rabu (20/12/2023). Kali ini perihal yang disosialisasikan adalah terkait tiga eliminasi. Apa itu tiga eliminasi atau Triple Elimination? Triple Eliminasi merupakan program yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) untuk menanggulangi penularan HIV (Human immunodeficiency virus), sifilis dan hepatitis B pada ibu hamil kepada bayinya. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diadopsi dari program WHO (World Health Organization) bernama triple elimination.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim Bahrani Hasanal menyampaikan alasan dilaksanakannya peringatan Hari AIDS Sedunia setiap tahun adalah untuk menyosialisasikan eleminasi tri zero pada 2030 mendatang. Mendukung Kementerian Kesehatan sesuai dengan yang tertulis dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2017. Sosialisasi triple eliminasi bertujuan untuk memberikan edukasi terkait bahaya penyakit HIV, hepatitis B dan sifilis.

“Target zero pertama tidak ada lagi kematian gara-gara AIDS, zero kedua tidak ada lagi infeksi baru dan zero ketiga adalah tidak ada lagi stigma atau tidak ada lagi yang namanya di bully (karena AIDS),” jelas Bahrani, saat memberikan sambutan mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman.

Bahrani yang juga mewakili Kasmidi Bulang selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kutim menambahkan, target tiga eliminasi secara umum adalah menghapus AIDS, Tuberkulosis dan Malaria atau disingkat ATM. Pada acara puncak peringatan Hari AIDS Sedunia dan Seminar Remaja 2023 ini pula, Bahrani menerangkan strategi mencapai zero triple elimination. Yakni dengan cara mengawal program pengobatan pengidap HIV-AIDS. Kemudian melaksanakan program “STOP”.
STOP merupakan singkatan dari S sama dengan Suluh, yakni memberikan penyuluhan dan pengetahuan bagi remaja dan masyarakat. T sama dengan Temukan, mencari masyarakat yang belum tahu HIV/AIDS itu apa dan mungkin saja mereka sedang terinfeksi dengan potensi bahaya seperti hamil, sehingga anak di dalam janin bisa tertular. O sama dengan Obati, setelah ditemukan, maka harus diobati, sebab mereka yang tersekresi karena HIV tidak bisa sembuh. Maka pengobatannya harus dipertahankan. P sama dengan Pertahankan, pengidap HIV AIDS harus minum obat, sebab kalau tidak resiko akan lebih tinggi. (kopi8/kopi3)