Beranda Infrastruktur KEK MBTK Strategis ! – Pengiran Sebut Jadi Penghubung “Buffer Zone”

KEK MBTK Strategis ! – Pengiran Sebut Jadi Penghubung “Buffer Zone”

236 views
0

CEK RICEK: Kunjungan rombongan dari BIMP EAGA dipimpin oleh Pengiran Yura Kesteria PSN Haji MD Yusuf saat melihat langsung kondisi pelabuhan di KEK MBTK. (Foto: Irfan Humas)

SANGKULIRANG-Kunjungan balasan Perusahaan asal Brunei Darussalam Multippro Resourcss SDN BHD yang dipimpin langsung oleh Ketua Eksekutif Dewan Kerja Sama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP- EAGA) Business Council yaitu Pengiran Yura Kesteria PSN Haji MD Yusuf merespon sangat baik setelah melihat potensi yang ada di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Pengiran yang didampingi Seskab Irawansyah, Kepala BAPPEDA Kutim Edward Azran, Kabid Perizinan dan Non Perizinan DPMPTSP Syaiful Ahmad, dan beberapa rombongan melihat langsung lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), Jumat (18/10/2019). Menurut Pengiran, KEK MBTK sangat potensial karena letaknya yang strategis.

“Ini salah satu wilayah strategis yang bisa mengkonektivitaskan buffer zone (kawasan penyangga) karena didukung sumber saya alam lewat kedalaman laut yang memadai. Jalur akses laut berhadapan dengan Selat Makassar cukup menarik,” paparnya.

Pengiran menambahkan akan segera melakukan pemetaan bersama timnya, lokasi mana saja yang cocok untuk berinvestasi guna mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di KEK MBTK lebih bergairah bekerja sama dengan Pemkab Kutim.

“Kami akan segera melakukan kajian dan segera menindaklanjuti investasi di proyek strategis nasional di Kutim ini yaitu KEK MBTK,” jelasnya.

Sementara itu, Seskab Irawansyah menyambut baik respon kunjungan rombongan dari Brunei. Menurutnya Pengiran cukup antusias saat berada di Pelabuhan KEK MBTK. Gambarannya kondisi KEK MBTK ini dirasa sudah siap disinggahi kapal besar dan menjadi pusat lalu lalang pesinggahan peti kemas (kontainer) hingga bongkar maut.

“KEK MBTK sangat terintegritas sesuai dengan fungsinya yang memang dibangun menjadi Pelabuhan Kelas Internasional. Selanjutnya kami menunggu hasil evaluasi rumusan dari tim Brunei. Intinya kami siap bersinergi apalagi dalam hal investasi di Kutim,” tutupnya. (hms13)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini