Kegiatan Coaching Clinic di kebun kakao Desa Miau Baru. Foto: ist
KONGBENG – Sejumlah petani kakao di Desa Miau, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengikuti coaching clinic di kediaman Langet Ifung (mantan Kades Miau Baru) dan di kebun kakao milik Yut Ireng beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini menarget upaya pemulihan pohon kakao masyarakat Desa Miau Baru. Sekaligus mengantisipasi terjadinya penyakit-penyakit penting pada tanaman kakao di Indonesia. Diantaranya penyakit busuk buah (phytophtora palmivora), kanker batang (phytophthora palmivoral), antraknose-colletotrichum (colletotrichum gloeosporioides), jamur upas (corticium salmonicolor) dan pembuluh kayu atau vascular streak dieback (VSD).
Sekretaris Dinas Perkebunan Kutim M Amin, mengatakan perkebunan mengatakan coaching clininc ini bertujuan meningkatkan pengetahuan petani kakao di Desa Miau Baru tentang hama dan penyakit tanaman kakao. Sehingga petani dapat mengendalikan dengan bijak berbasis lingkungan. Untuk meningkatkan produktivitas kakao, di perkebunan kakao Kongbeng.
“Sudah lama kita tidak menggelar kegiatan coaching clinic, terakhir di 2003 lalu. Harapannya petani kakao di Desa Miau Baru terus semangat menyerap ilmu dan tentunya mengantisipasi serangan hama atau penyakit agar tak meluas. Jadi diperlukan strategi budidaya kakao yang terencana,” terangnya kepada pro kutim.
Selanjutnya, untuk terus mempertahankan produksi kakao, baik secara kuantitas maupun kualitas, program pendampingan dan bimbingan berkelanjutan kepada para petani pun terus diberikan.
“Tidak hanya melalui program Dinas Perkebunan (Disbun) Kutai Timur (Kutim), namun dukungan dari Disbun Kaltim juga diberikan kepada petani kakao di daerah ini,” terangnya. (hms13/hms3)
