SANGATTA- Saat ramah tamah bersama Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma (Korem 091/ASN) Brigadir Jenderal (TNI) Dendi Suryadi, Bupati Ardiansyah Sulaiman memaparkan potensi alam yang luar biasa yang dimiliki Kutai Timur (Kutim). Mulai dari hasil tambang, perkebunan, hingga kekayaan lautnya yang berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2. Bahkan Dia menyebutkan hingga semester II 2022 ini, dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI mencatat ada investasi yang masuk sebesar Rp 9 triliun. Ditargetkan pada 2023 mendatang ada investasi sebesar Rp 40 triliun.Â
“Masuknya investasi yang besar ini tentu didukung dengan terciptanya iklim investasi yang kondusif atau aman,” jelasnya.
Lebih lanjut Ardiansyah mengatakan bahwa situasi seperti ini tentu berkat dukungan TNI-Polri dan masyarakat. Situasi politik dan keamanan yang stabil sangat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

“Terima kasih kepada seluruh jajaran TNI- Polri beserta masyarakat yang telah bekerja sama dengan baik. Sehingga situasi keamanan di Kutim terjaga. Situasi dan keadaan yang kondusif adalah modal dasar melaksanakan pembangunan. Tidak mungkin pembangunan berjalan lancar kalau keadaan tidak aman,” tegasnya.
Dihadapan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Joni, unsur Forkopimda, Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi, pimpinan OPD, Bupati menyampaikan ucapan selamat datang kepada Komandan Korem 091/ASN Brigadir Jenderal (TNI) Dendi Suryadi dan jajaran yang turut hadir di Kutim.
Sementara itu, Komandan Korem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi menegaskan bahwa persoalan identitas dan primordial di NKRI sudah selesai pada 28 Oktober 1928 atau Sumpah Pemuda. Maka dari itu tidak ada lagi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat akibat persoalan identitas.

“Momentum itu harus tetap dipelihara. Para pemuda sudah menyatakan ikrarnya bertanah air, berbangsa satu serta menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Semangat ini jangan sampai hilang,” tegasnya.
Brigjen Dendi Suryadi menambahkan, sekarang ini kita fokus pengembangan sumber daya manusia. Contoh, Singapura negara kecil yang tidak memiliki sumber daya alam, tetapi sumber daya manusianya hebat mampu membuat Singapura seperti sekarang ini.
Dendi Suryadi, anak ke 5 dari 7 bersaudara ini menjelaskan tugas utama TNI yakni menjaga kedaulatan bangsa. Serta negara terhadap ancaman baik dari dalam maupun luar. Tidak ada pencapaian tanpa dukungan dari seluruh masyarakat.
“Saya mengajak kita semua untuk bergandengan tangan membangun negeri ini. Menjunjung tegaknya hukum yang akan melahirkan keadilan. Selanjutnya keadilan membuahkan kesejahteraan bersama. Mari memulai hal-hal baik dari hal yang kecil, dimulai dari diri sendiri, ” pesannya. (kopi4/kopi3)